Wednesday, 11 November 2015

Ratu Bisnis asal Vietnam

Akuanakpintar/Semarang: _Dengan semangat dan tekad yang kuat kita bisa menjadi seorang pembisnis yang bisa terkenal.Tidak mustahil semua akan kita dapatkan sperti impian kita, seperti yang di alami Truong Perempuan asal Vietnam yang sudah menjadi jutawan dengan bisnisnya.




"Ketika saya mengerjakan sesuatu yang saya minati, saya amat menikmatinya, dan tidak bekerja buat saya adalah hukuman.”

Thuy Truong berada di cafe di pusat kota Ho Chi Minh City merenungkan mengenai keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.
"Saya hanya tidur empat sampai lima jam sehari," katanya. "Saya bahkan tak punya kesempatan untuk mengatasi jet lag. Saya tak percaya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan."

Ini menjelaskan mengapa Truong berhasil membangun beberapa bisnis di industri berbeda, termasuk menghasilkan apa yang ia akui sebagai perusahaan Vietnam pertama yang dibeli oleh Silicon Valley, dan semuanya ia lakukan sebelum ulang tahunnya yang ke-30.

Awal yang beku

Lahir di Vietnam, Truong bersekolah di Amerika Serikat sesudah keluarganya pindah ke sana.
"Seperti banyak orang tua lain di Vietnam, orang tua saya percaya bahwa Amerika memberikan pendidikan yang lebih baik, dan mereka ingin saya belajar di sana," katanya.
Orang tuanya ingin ia tinggal di Amerika sesudah lulus dari University of Southern California, tapi ia tidak mematuhinya dan kembali ke Vietnam.

Ia kembali ke kampungnya, kota Bien Hoa, yang terletak sekitar satu jam dari Ho Chi Minh City, di mana ia mendirikan usaha yoghurt beku bersama beberapa teman.
"Kami mengumpulkan beberapa ratus ribu dolar dan kami sangat berhasil dalam penjualan serta membangun merek yang bagus. Tapi saat itu kami tak tahu bagaimana caranya membangun bisnis yang bertahan lama. Akhirnya setelah tiga tahun, kami tutup."
Ia menambahkan, "Secara statistik, 99% usaha rintisan gagal. Maka Anda hanya punya kesempatan 1% untuk berhasil."

"Ketika Anda muda dan Anda ingin memulai usaha rintisan (start-up) penting untuk melakukannya di bidang yang Anda sukai. (Namun) tak ada jaminan bahwa itu akan berhasil.
"Tapi bahkan ketika Anda gagal, selalu ada pelajaran yang bisa Anda ambil dari mengerjakan sesuatu yang Anda sukai."

Rintisan perusahaan teknologi

Selagi bisnis yoghurt beku sedang berkembang, Truong juga mengembangkan perusahaan teknologinya.

Bersama bekas teman sekelasnya dari University of Southern California ia meluncurkan usaha rintisan yang disebutnya GreenGar.
Perusahaan ini dikenal untuk aplikasi bernama Whiteboard, sebuah program kerja sama untuk menggambar. Seperti usaha bisnisnya, ini juga berkembang pesat.
"Aplikasi Whiteboard diunduh sembilan juta kali dalam empat tahun pertama dan dipakai oleh murid-murid di seratus negara lebih," kata Truong.
"Kita mendapat lebih dari satu juta dolar Amerika, dan usaha ini sukses, tapi kami gagal mengukurnya."

Untung di yang ketiga

Akhirnya pada usaha yang ketiga, sebuah aplikasi pesan sosial bernama Tappy ia berhasil untung besar.
"Pengguna telepon pintar di Vietnam meningkat 10% per tahun selama lima tahun terakhir," katanya.

Itulah yang menjadi penyebab kenapa ia masih tertarik berusaha di bidang teknologi.
"Ketika Anda datang ke sebuah acara atau lokasi bisnis seperti klab malam, Anda bisa memakai Tappy untuk mencari dan menemukan orang serta berinteraksi dengannya. Pada intinya, aplikasi ini mengubah sebuah tempat menjadi komunitas virtual yang bisa menjadi sarana orang untuk bicara dalam kelompok atau secara pribadi," kata Truong.
Sepuluh bulan sesudah diluncurkan, Tappy dibeli oleh Weeby.co, sebuah perusahaan game di telepon pintar yang berkantor di Silicon Valley.
Truong sekarang bekerja sebagai direktur pengembangan bisnis Weeby di Asia.

Usaha Vietnam

Merintis bisnis selalu menantang, tapi Truong percaya ini terjadi di negara seperti Vietnam.
"Sekalipun Vietnam dilihat sebagai salah satu negara paling berpotensi di wilayah ini untuk bisnis rintisan, infrastruktur teknologi dan hukumnya masih jadi rintangan utama," katanya.
"Sambungan Wi-fi ada di mana-mana, tetapi internet masih lambat dan jika saya bisa menemukan investor yang mau menanamkan modal di bisnis saya, biasanya memakan waktu enam bulan untuk menyelesaikan urusan surat menyuratnya."
"Faktor-faktor ini sesungguhnya menghalangi pertumbuhan ekonomi negeri ini secara umum, dan khususnya perkembangan sektor teknologi."
Kini ia berkantor di Mountain View, San Francisco, Truong membagi waktunya 50-50 antara Amerika Serikat dan Asia.

"Biasanya ketika saya mendarat di Singapura atau Vietnam, saya punya 10 rapat untuk saya hadiri dari petang hari hingga subuh,” katanya.
"Orang tua saya kini tinggal di Los Angeles dan tiap kali saya kembali ke Vietnam untuk bisnis, saya mencoba mengunjungi paman atau keponakan saya yang masih tinggal di kampung saya di Bien Hoa.

"Kakek nenek dan orang tua saya adalah orang bisnis ketika muda. Mereka mendukung kerja keras saya karena mereka percaya bahwa kita harus bekerja keras selagi muda.

Ia menambahkan, "Ketika masih muda dan ingin merintis bisnis, patut Anda lakukan sesuatu yang sangat Anda minati. Tak ada jaminan bahwa pasti berhasil.

"Namun ketika gagal, tetap ada pelajaran besar yang Anda dapat dari mengerjakan sesuatu yang Anda cintai."(BBC 10/11/15)

No comments:
Write comments